Ayat Al-Qur'an

Kamis, 19 April 2012

Interaksi Sosial

PROSES SOSIAL (Interaksi Sosial)


Proses sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis dalam kehidupan bermasyarakat. Robert M.Z. Lawang, proses sosial ; proses dimana dalam suatu sistem sosial terdapat perbedaan yang dapat diukur yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Gillin, proses sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis antar individu, individu-kelompok, antar kelompok. Adham Nasution, mendefinisikannya sebagai rangkaian human actions (sikap/tindakan manusia) yang merupakan aksi dan reaksi/challenge dan respons di dalam hubungannya satu sama lain.

Sedangkan Soerdjono Dirdjosisworo mengartikan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Abu Ahmadi, proses sosial ; pengaruh timbal balik antara individu dan kelompok di dalam usaha mereka untuk memecahkan persoalan yang dihadapi dan untuk mencapai tujuannya. Jadi, proses sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antar individu, individu-kelompok, dan antar kelompok.

Proses sosial timbul dari kebutuhan manusia yang saling membutuhkan guna memenuhi kebutuhan, kepentingan, dan hasrat individualnya. Hal tersebut senada dengan pendapat Auguste Comte bahwa manusia adalah makhluk yang senantiasa hidup bersama dengan sesama, sehingga muncul sikap saling membutuhkan di antara mereka. Contohnya ; ketika belajar kita membutuhkan guru untuk mengajari kita, bahkan saat baru lahir dan ketika sudah meninggal nanti kita tetap membutuhkan orang lain. Saat lahir, kita membutuhkan orang tua untuk menghadirkan kita ke dunia, dan mengurus kita. Dan ketika meninggal, kita membutuhkan orang lain untuk menguburkan kita.

Charles P. Loomis menambahkan ciri-ciri dari proses sosial antara lain ; terdiri dari 2 orang/lebih, terdapat komunikasi di antara mereka, adanya dimensi waktu (masa lalu, masa sekarang, dan masa mendatang). Dan terakhir yakni adanya suatu tujuan yang ingin dicapai sebagai hasil akhir dari proses sosial tersebut. Selanjutnya, Soerjono Soekanto mengatakan bahwa dalam proses sosial sosial baru dapat dikatakan terjadi interaksi sosial bila telah memenuhi persyaratan, yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi sosial.

Kontak sosial merupakan hubungan antara 2 orang/lebih melalui percakapan dengan saling mengerti maksud dan tujuan masing-masing. Kontak sosial dapat terjadi jika terdapat aksi dan reaksi (tanggapan) dari kedua belah pihak. Ciri-ciri kontak sosial antara lain ; (a)bersifat primer dan sekunder,  dan (b) bersifat positif dan negatif. Yang primer adalah  kontak sosial yang dilakukan secara langsung melalui suatu pertemuan dengan bertatap muka, bertemu, berjabat tangan, dan bercakap-cakap. 

Sedangkan yang sekunder adalah kontak sosial yang dilakukan secara tidak langsung , tetapi melalui perantara misalnya melalui telepon, radio, surat, sms, dan lainnya. Yang bersifat positif adalah kontak sosial yang terjadi karena terdapat saling pengertian sehingga menguntungkan, berulang-ulang dan mengarah pada suatu kerjasama. Sedangkan yang bersifat negatif adalah kontak sosial yang terjadi karena tidak adanya saling pengertian sehingga merugikan dan mengakibatkan pertentangan/konflik.

Komunikasi sosial merupakan kegiatan saling menafsirkan perilaku (pembicaraan, gerakan-gerakan fisik/sikap) dan perasaan yang disampaikan. Dalam komunikasi terdapat 5 unsur yakni komunikator, komunikan, pesan, media, dan efek. Komunikator ialah pihak yang menyampaikan pesan. Komunikan ialah pihak yang menerima pesan. Pesan ialah informasi yang ingin disampaikan. Media ialah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan, contohnya melalui tulisan, percakapan telepon, dan sebagainya. Sedangkan efek ialah perubahan yang diharapkan dari komunikasi yang dilakukan.

Faktor pendorong proses sosial antara lain ; imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, empati, dan motivasi. Imitasi merupakan kegiatan meniru orang lain. Dr.A.M.J Chorus mengatakan bahwa dalam imitasi dapat dilakukan bila terdapat minat dan perhatian terhadap obyek/subyek yang ditiru. Imitasi berperan dalam proses sosial sebagai pendorong seseorang untuk mematuhi norma yang berlaku dalam masyarakat. Contohnya ; seorang anak kecil melihat ibunya mengucapkan salam “Assalamualaikum” setiap kali bertemu dengan orang. Kemudain anak kecil tersebut menirunya dengan mengucapkan salam “Assalamualaikum” kepada semua orang yang ditemuinya.

Sugesti ialah menerima pandangan/sikap yang dianut orang lain. Biasanya keadaan tersebut dapat terjadi ketika seseorang tidak dalam posisi yang memungkinkan untuk berpikir rasional. Sedangkan identifikasi ialah keinginan menjadi sama seperti orang lain secara keseluruhan. Contohnya ; Adi sangat mengagumi Michael Jackson sehingga berpenampilan seperti Michael Jackson. Simpati ialah proses seolah-olah berada dalam keadaan orang lain dan dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang tersebut. Contohnya ; ketika ada teman yang sedih karena orang tuanya meninggal, maka kita pun ikut merasa bersedih.

Empati ialah keadaan dimana seseorang dapat memahami apa yang dirasakan oleh orang lain karena pernah mengalami hal serupa dengan orang tersebut. Contohnya ; seorang ibu yang kasihan dan dapat merasakan rasa sakit yang dirasa putrinya yang sedang melahirkan karena pernah merasakan rasa sakitnya dari proses melahirkan. Dan motivasi ialah suatu proses memberi dorongan semangat kepada orang lain. Contohnya ; ketika Sissy mengalami kegagalan dalam audisi Indonesian idol, temannya Lily memotivasinya dengan berkata suaramu bagus, kegagalan kali ini adalah awal kesuksesan kamu sebagai penyanyi terkenal.

Bentuk-bentuk proses sosial terbagi ke dalam dua kelompok yakni asosiatif dan disosiatif. Proses sosial asosiatif adalah proses sosial yang menuju pada terbentuknya persatuan/integrasi sosial. Proses sosial asosiatif terdiri dari kerjasama (cooperation), akomodasi (accommodation), asimilasi, dan akulturasi. Roucek dan Warren, kerjasama ; bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama. Soerjono Soekanto mengatakan ada 5 bentuk kerjasama yaitu kerukunan (gotong-royong), bargaining (perjanjian), ko-optasi (penerimaan unsur-unsur baru), koalisi (penggabungan), dan joint venture (kerjasama dalam proyek tertentu).

Soedjono Dirdjosis, akomodasi adalah suatu keadaan dimana suatu konflik mendapat penyelesaian sehingga terjalin kerjasama yang baik kembali. Jadi, akomodasi adalah keadaan penyelesaian konflik. Akomodasi sebagai proses sosial mempunyai beberapa bentuk antara lain; coercion (paksaan), kompromi (akomodasi bersyarat), arbitrasi (pihak ketiga yang bersifat memaksa), mediasi (pihak ketiga netral), konsiliasi (mempertemukan keinginan-keinginan). Dan toleransi (saling menghormati), stalemate (genjatan senjata), serta adjudication (pengadilan).

 Asimilasi menurut Koentjaraningrat adalah pembauran dua unsur sosial yang berbeda dan menghasilkan unsur baru yang timbul karena perbedaan kebudayaan. Sedangkan akulturasi adalah perpaduan dua unsur yang berbeda dan menghasilkan unsur baru dengan tidak menghilangkan cirri khas masing-masing. Contohnya ; Candi Borobudur yang merupakan perpaduan dari unsur India-Indonesia, dan jenis musik Keroncong yang merupakan perpaduan antara musik Portugis dan Indonesia.

Sedangkan proses sosial disosiatif adalah proses sosial yang bersifat oposisi/melawan individu/kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Proses sosial disosiatif terdiri dari persaingan (Competition), pertentangan (Conflik), dan Kontravensi. Persaingan ialah usaha untuk mencapai sesuatu yang lebih daripada orang lain. Soedjono Dirdjosis mengatakan bahwa persaingan muncul karena ada motivasi untuk mendapatkan status sosial, jodoh, kekuasaan, nama baik, dan sebagainya. 

Pertentangan ialah persaingan yang berkembang secara negatif dimana individu/kelompok dalam mencapai tujuannya dengan cara menentang pihak lawan disertai ancaman dan kekerasan. Pertentangan membawa dampak positif dan negatif. Dampak positifnya yaitu meningkatkan solidaritas intern dan rasa in-group suatu kelompok. Sedangkan dampak negatifnya adalah jatuhnya korban dan hancurnya harta benda. Dan terakhir, kontravensi merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan, bersifat rahasia, muncul karena ketidakpuasan terhadap pihak lain. Contohnya ; perang dingin dimana persaingan dilakukan secara psikologis dan pertentangan diperlihatkan dengan sikap acuh.

Daftar Pustaka :
Abdulsyani. 2007. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Harianto, Sugeng. Tanpa tahun. Pengantar Sosiologi. Surabaya : Unesa University Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar