PROSES SOSIAL (Interaksi Sosial)
Proses sosial
merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis dalam kehidupan bermasyarakat. Robert M.Z. Lawang, proses sosial ;
proses dimana dalam suatu sistem sosial terdapat perbedaan yang dapat diukur
yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Gillin,
proses sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis antar individu,
individu-kelompok, antar kelompok. Adham
Nasution, mendefinisikannya sebagai rangkaian human actions (sikap/tindakan manusia) yang merupakan aksi dan
reaksi/challenge dan respons di dalam hubungannya satu sama lain.
Sedangkan Soerdjono Dirdjosisworo mengartikan
proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan
bersama. Abu Ahmadi, proses sosial ;
pengaruh timbal balik antara individu dan kelompok di dalam usaha mereka untuk
memecahkan persoalan yang dihadapi dan untuk mencapai tujuannya. Jadi, proses
sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antar individu,
individu-kelompok, dan antar kelompok.
Proses sosial
timbul dari kebutuhan manusia yang saling membutuhkan guna memenuhi kebutuhan,
kepentingan, dan hasrat individualnya. Hal tersebut senada dengan pendapat Auguste Comte bahwa manusia adalah
makhluk yang senantiasa hidup bersama dengan sesama, sehingga muncul sikap
saling membutuhkan di antara mereka. Contohnya ; ketika belajar kita
membutuhkan guru untuk mengajari kita, bahkan saat baru lahir dan ketika sudah
meninggal nanti kita tetap membutuhkan orang lain. Saat lahir, kita membutuhkan
orang tua untuk menghadirkan kita ke dunia, dan mengurus kita. Dan ketika
meninggal, kita membutuhkan orang lain untuk menguburkan kita.
Charles P. Loomis menambahkan ciri-ciri dari
proses sosial antara lain ; terdiri dari 2 orang/lebih, terdapat komunikasi di
antara mereka, adanya dimensi waktu (masa lalu, masa sekarang, dan masa
mendatang). Dan terakhir yakni adanya suatu tujuan yang ingin dicapai sebagai
hasil akhir dari proses sosial tersebut. Selanjutnya, Soerjono Soekanto mengatakan bahwa dalam proses sosial sosial baru
dapat dikatakan terjadi interaksi sosial bila telah memenuhi persyaratan, yaitu
adanya kontak sosial dan komunikasi sosial.
Kontak sosial merupakan hubungan antara 2 orang/lebih
melalui percakapan dengan saling mengerti maksud dan tujuan masing-masing. Kontak
sosial dapat terjadi jika terdapat aksi dan reaksi (tanggapan) dari kedua belah
pihak. Ciri-ciri kontak sosial antara lain ; (a)bersifat primer dan
sekunder, dan (b) bersifat positif dan
negatif. Yang primer adalah kontak
sosial yang dilakukan secara langsung melalui suatu pertemuan dengan bertatap
muka, bertemu, berjabat tangan, dan bercakap-cakap.
Sedangkan yang
sekunder adalah kontak sosial yang dilakukan secara tidak langsung , tetapi
melalui perantara misalnya melalui telepon, radio, surat, sms, dan lainnya.
Yang bersifat positif adalah kontak sosial yang terjadi karena terdapat saling
pengertian sehingga menguntungkan, berulang-ulang dan mengarah pada suatu
kerjasama. Sedangkan yang bersifat negatif adalah kontak sosial yang terjadi
karena tidak adanya saling pengertian sehingga merugikan dan mengakibatkan
pertentangan/konflik.
Komunikasi sosial merupakan kegiatan saling
menafsirkan perilaku (pembicaraan, gerakan-gerakan fisik/sikap) dan perasaan
yang disampaikan. Dalam komunikasi terdapat 5 unsur yakni komunikator,
komunikan, pesan, media, dan efek. Komunikator ialah pihak yang menyampaikan
pesan. Komunikan ialah pihak yang menerima pesan. Pesan ialah informasi yang
ingin disampaikan. Media ialah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan,
contohnya melalui tulisan, percakapan telepon, dan sebagainya. Sedangkan efek
ialah perubahan yang diharapkan dari komunikasi yang dilakukan.
Faktor pendorong
proses sosial antara lain ; imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, empati,
dan motivasi. Imitasi merupakan kegiatan meniru orang lain. Dr.A.M.J Chorus mengatakan bahwa dalam imitasi
dapat dilakukan bila terdapat minat dan perhatian terhadap obyek/subyek yang
ditiru. Imitasi berperan dalam proses sosial sebagai pendorong seseorang untuk
mematuhi norma yang berlaku dalam masyarakat. Contohnya ; seorang anak kecil
melihat ibunya mengucapkan salam “Assalamualaikum” setiap kali bertemu dengan
orang. Kemudain anak kecil tersebut menirunya dengan mengucapkan salam
“Assalamualaikum” kepada semua orang yang ditemuinya.
Sugesti ialah
menerima pandangan/sikap yang dianut orang lain. Biasanya keadaan tersebut
dapat terjadi ketika seseorang tidak dalam posisi yang memungkinkan untuk
berpikir rasional. Sedangkan identifikasi ialah keinginan menjadi sama seperti
orang lain secara keseluruhan. Contohnya ; Adi sangat mengagumi Michael Jackson
sehingga berpenampilan seperti Michael Jackson. Simpati ialah proses
seolah-olah berada dalam keadaan orang lain dan dapat merasakan apa yang
dirasakan oleh orang tersebut. Contohnya ; ketika ada teman yang sedih karena
orang tuanya meninggal, maka kita pun ikut merasa bersedih.
Empati ialah
keadaan dimana seseorang dapat memahami apa yang dirasakan oleh orang lain
karena pernah mengalami hal serupa dengan orang tersebut. Contohnya ; seorang
ibu yang kasihan dan dapat merasakan rasa sakit yang dirasa putrinya yang
sedang melahirkan karena pernah merasakan rasa sakitnya dari proses melahirkan.
Dan motivasi ialah suatu proses memberi dorongan semangat kepada orang lain.
Contohnya ; ketika Sissy mengalami kegagalan dalam audisi Indonesian idol,
temannya Lily memotivasinya dengan berkata suaramu bagus, kegagalan kali ini
adalah awal kesuksesan kamu sebagai penyanyi terkenal.
Bentuk-bentuk
proses sosial terbagi ke dalam dua kelompok yakni asosiatif dan disosiatif.
Proses sosial asosiatif adalah proses sosial yang menuju pada terbentuknya
persatuan/integrasi sosial. Proses sosial asosiatif terdiri dari kerjasama
(cooperation), akomodasi (accommodation), asimilasi, dan akulturasi. Roucek dan Warren, kerjasama ; bekerja
bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama. Soerjono Soekanto mengatakan ada 5 bentuk kerjasama yaitu kerukunan
(gotong-royong), bargaining (perjanjian), ko-optasi (penerimaan unsur-unsur
baru), koalisi (penggabungan), dan joint venture (kerjasama dalam proyek
tertentu).
Soedjono Dirdjosis, akomodasi adalah
suatu keadaan dimana suatu konflik mendapat penyelesaian sehingga terjalin
kerjasama yang baik kembali. Jadi, akomodasi adalah keadaan penyelesaian
konflik. Akomodasi sebagai proses sosial mempunyai beberapa bentuk antara lain;
coercion (paksaan), kompromi (akomodasi bersyarat), arbitrasi (pihak ketiga
yang bersifat memaksa), mediasi (pihak ketiga netral), konsiliasi
(mempertemukan keinginan-keinginan). Dan toleransi (saling menghormati),
stalemate (genjatan senjata), serta adjudication (pengadilan).
Asimilasi menurut Koentjaraningrat adalah pembauran dua unsur sosial yang berbeda dan
menghasilkan unsur baru yang timbul karena perbedaan kebudayaan. Sedangkan
akulturasi adalah perpaduan dua unsur yang berbeda dan menghasilkan unsur baru
dengan tidak menghilangkan cirri khas masing-masing. Contohnya ; Candi
Borobudur yang merupakan perpaduan dari unsur India-Indonesia, dan jenis musik
Keroncong yang merupakan perpaduan antara musik Portugis dan Indonesia.
Sedangkan proses
sosial disosiatif adalah proses sosial yang bersifat oposisi/melawan
individu/kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Proses sosial disosiatif terdiri
dari persaingan (Competition), pertentangan (Conflik), dan Kontravensi.
Persaingan ialah usaha untuk mencapai sesuatu yang lebih daripada orang lain. Soedjono Dirdjosis mengatakan bahwa
persaingan muncul karena ada motivasi untuk mendapatkan status sosial, jodoh,
kekuasaan, nama baik, dan sebagainya.
Pertentangan ialah persaingan yang berkembang
secara negatif dimana individu/kelompok dalam mencapai tujuannya dengan cara
menentang pihak lawan disertai ancaman dan kekerasan. Pertentangan membawa
dampak positif dan negatif. Dampak positifnya yaitu meningkatkan solidaritas
intern dan rasa in-group suatu kelompok. Sedangkan dampak negatifnya adalah
jatuhnya korban dan hancurnya harta benda. Dan terakhir, kontravensi merupakan
suatu bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan,
bersifat rahasia, muncul karena ketidakpuasan terhadap pihak lain. Contohnya ;
perang dingin dimana persaingan dilakukan secara psikologis dan pertentangan
diperlihatkan dengan sikap acuh.
Daftar Pustaka :
Abdulsyani. 2007. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Harianto, Sugeng. Tanpa tahun. Pengantar Sosiologi. Surabaya : Unesa
University Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar