Bagaimana memahami
masyarakat (society) ?
Pertanyaan tersebut memunculkan 2 kebingungan dalam
benak saya. Pertama, apa yang dengan masyarakat ? Kedua, mengapa masyarakat
perlu untuk dipahami ? Setelah membaca buku, saya menemukan beberapa pendapat
para ahli untuk menjawab kebingungan tersebut. Abdulsyani menjelaskan istilah masyarakat berasal dari kata
musyarak (Bahasa Arab) yang artinya bersama-sama. Selanjutnya, Abdulsyani mendefinisikan masyarakat
secara lebih luas yakni kumpulan manusia yang berkumpul dan hidup bersama
dengan saling berhubungan dan saling mempengaruhi yang kemudian membentuk
kesepakatan.
Sedangkan Ralph
Linton mengartikan masyarakat adalah setiap kelompok masyarakat yang telah
lama hidup bersama dan bekerjasama, sehingga dapat menggorganisasikan dirinya
dan berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan dengan batas-batas tertentu. J.L. Gillin dan J.P. Gillin, masyarakat
adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap,
dan perasaan persatuan yang sama. Jadi, masyarakat
adalah kelompok manusia yang saling berhubungan, saling mempengaruhi, dan
memiliki kesamaan kebiasaan dan kesadaran untuk hidup bersama dalam satu
kesatuan dengan batas-batas tertentu.
Kemudian mengapa masyarakat perlu untuk dipahami ?
Seperti yang dijelaskan oleh Abdulsyani
bahwa masyarakat adalah kumpulan manusia yang berkumpul dan hidup bersama
dengan saling berhubungan dan saling mempengaruhi yang kemudian
membentuk kesepakatan. Karena saling berhubungan dan saling mempengaruhi itulah,
manusia sebagai makhluk sosial memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dan
bersosialisasi dengan sesamanya. Sehingga, timbul keinginan untuk dipahami orang
lain dan kewajiban untuk memahami orang lain.
Dengan memahami orang lain, maka akan meningkatkan
pemahaman terhadap masyarakat, sehingga dapat berkomunikasi dan berinteraksi
dengan anggota masyarakat yang lain. Hal tersebut dapat meningkatkan kepandaian
dan kehati-hatian dalam bersikap sehingga tepat dalam ucapan dan perilaku agar
tidak menimbulkan persepsi yang salah. Dan agar seseorang dapat dipahami dan
diterima dengan baik sebagai anggota dalam suatu masyarakat.
Memahami masyarakat bukanlah hal yang mudah. Karena
masyarakat terdiri dari banyak individu yang berbeda-beda, memiliki pemikiran
yang berbeda pula, dan masalah yang kompleks. Jangankan memahami masyarakat,
memahami tentang diri sendiri saja terkadang masih menjadi hal yang sulit bagi
beberapa orang. Akan tetapi, ada cara untuk memahaminya yakni melalui Sosiologi.
Secara estimologis sosiologi berasal dari kata Latin
socius (masyarakat) dan kata Yunani logos (berbicara). Sosiologi berarti
berbicara tentang masyarakat, secara sederhana diartikan dengan ilmu
masyarakat. Emile Durkheim, sosiologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari fakta sosial dengan mengobservasi
gejala-gejala sosial dalam masyarakat. Max
Weber, sosiologi adalah ilmu yang berusaha memahami tindakan-tindakan
sosial dengan cara menguraikan dan menerangkan sebab-sebab tindakan tersebut.
Roucek
dan Warren, sosiologi merupakan
ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan kelompok-kelompok sosial.
Dan Y.B.A.F. Mayor Polak, sosiologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat secara keseluruhan, yakni
hubungan antar individu, individu-kelompok, dan antar kelompok. Jadi, sosiologi adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari masyarakat dan hubungan-hubungan di dalamnya.
Sosiologi membantu memahami tentang masyarakat
melalui keluarga sebagai miniatur dari masyarakat. Keluarga merupakan refeleksi
dari masyarakat. Dalam keluarga, terdiri dari ayah, ibu, anak, dan anggota
keluarga lainnya dimana juga terdapat perbedaan sifat, sikap, keinginan yang
sulit dipahami. Namun perlahan tapi pasti dengan rajin belajar dan intensitas
kebersamaan yang cukup, kita akan mulai mengenali dan memahami sifat seseorang,
apa yang disukai dan apa yang tidak disukai, sehingga dapat beradaptasi dengan
lingkunagan kecil yang disebut keluarga.
Dengan memahami keluarga, maka dengan sendirinya
meningkatkan pemahaman terhadap diri sendiri dan masyarakat. Menurut saya, dalam
memahami diri sendiri dan masyarakat dapat dimulai dari sikap dan perilaku yang
diaktualisasikan. Karena sikap dan perilaku yang diaktualisasikan tersebut
mencerminkan kepribadian seseorang. Contohnya ; Dalam suatu masyarakat misalnya
kelas S1 Adm. Negara 2011 mendapat kabar mengenai UTS salah satu mata kuliah
secara mendadak pada hari tersebut. Ada beberapa reaksi dan sikap yang
ditampakkan dari anggota masyarakat S1 Adm, Negara 2011 tersebut.
Sikap-sikap tersebut antara lain ; Sikap A, begitu
mendengar kabar tersebut langsung panik dan marah-marah. Sikap B, menanggapinya
dengan biasa-biasa saja karena nantinya saat ujian akan mengandalkan temannya.
Sikap C menanggapinya dengan membuka dan membaca catatan, bila tidak punya
catatan/tertinggal langsung memfotocopy catatan teman. Sebagian besar anggota
masyarakat S1 Adm. Negara 2011 pada awalnya menunjukkan sikap A, setelah
pikirannya dingin menunjukkan sikap C.
Penjelasan ; sikap A menampakkan kepribadian mudah
panik dan pemarah, sikap B menampakkan kepribadian kerjasama dan tergantung
pada orang lain. Sedangkan sikap C menampakkan kepribadian yang bertanggung
jawab dan mudah menentukan keputusan. Dari sikap yang ditampakkan sebagian
besar masyarakat S1 Adm. Negara dapat dipahami bahwa kepribadian masyarakat S1
Adm. Negara adalah mudah panik, fleksibel, dan gigih. Fleksibel karena dapat
langsung bertanggung jawab dan menentukan keputusan. Ketika dihadapkan pada
kesulitan menampakkan kepribadian yang gigih berjuang dengan cara apapun untuk
dapat mengatasi kesulitan tersebut.
Jadi, cara untuk memahami masyarakat yakni dengan menggunakan sosiologi terhadap sikap-sikap yang ditampakkan oleh mayoritas anggota masyarakat tersebut dalam menanggapi suatu masalah.
Daftar Pustaka :
Abdulsyani. 2007. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar