Islam & Globalisasi Budaya
PENGERTIAN
·
Berdasarkan istilah
·
Berdasarkan pandangan para ahli, ada 2
pendapat ;
1. Sebagai
proses pengecilan dunia/mengubah dunia seolah-olah menjadi sebuah perkampungan
kecil.
2. Sebagai
penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi dan budaya.
·
Barker (2004)
Globalisasi
adalah koneksi global ekonomi,social, budaya, dan politik yang semakin mengarah
ke berbagai arah diseluruh penjuru dunia dan merasuk kedalam kesadaran kita.
·
Robertson (1992)
Globalisasi
mengacu pada penyempitan dunia secara intensif dan peningkatan kesadaran
manusia akan dunia, dengan semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman
masyarakat akan koneksi tersebut
Dengan
kata lain dapat disimpulkan bahwa globalisasi sebagai proses yang menghasilkan
dunia tunggal dan terdapat sikap yang saling ketergantungan sehingga
benar-benar mengglobal.
POSISI UMAT ISLAM DI TENGAH GLOBALISASI BUDAYA
Globalisasi diiringi
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi -> era digital yang mengubah dunia
menjadi Small Village (sempit), sehingga tidak ada lagi batas waktu dan tempat.
Hal tersebut mempengaruhi sektor lain dalam kehidupan antara lain di bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, dan lainnya.
Era globalisasi juga
menimbulkan :
1. Kehidupan
materialis-liberalis yang berujung pada gaya hidup hedonis berbasis peradaban barat
menjadi kiblat di seluruh negara.
2. Barat
memimpin peradaban manusia selama 1 abad terakhir. Hal tersebut membuat masyarakat mengagumi dan meniru gaya hidup
peradaban barat tanpa disertai sikap kritis terhadap segala dampak negatif dan
krisis multidimensional yang diakibatkannya.
Krisis
multidimensional terjadi di era post modern ini akibat perkembangan iptek yang
lepas dari kendali nilai-nilai moral ketuhanan dan agama barat dan negara-negara
maju menjadi berhak mendiktekan kebijakan global dalam seluruh aspek kehidupan
baik politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan. Kebijakan global
tersebut menyisakan penderitaan kolonialisme (penjajahan) di dunia timur dan
selatan tak terkecuali Indonesia.
Beberapa
peristiwa dunia sebagai produk globalisasi dapat difokuskan sebagai berikut :
1. Di
bidang politik
Krisis
politik di berbagai negara Timur-Tengah yang berujung pada tuntutan reformasi
dan revolusi tak lepas dari skenario Barat.
2. Krisis
ekologi
Terjadinya
bencana alam, kacaunya iklim dan cuaca dunia akibat pemanasan global yang
disebabkan tingginya polusi industri di negara-negara maju
3. Di
bidang ekonomi
Globalisasi
merupakan salah satu fase perjalanan panjang perkembangan kapitalisme-liberal
dan juga mirip kelanjutan dari kolonialisme dan developmentalism. Yang berujung
pada krisis ekonomi di banyak negara berkembang dan negara miskin akibat
ketidakadilan dan penjajahan (neo-imperialisme) oleh negara maju yang menguasai
perekonomian dunia, ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Realitas ini menjadi
tantangan bagi bangsa Indonesia yang mayoritasnya muslim untuk gigih
memperjuangkan kemandirian politik, ekonomi dan moral bangsa dengan pembinaan
mental karakter, moral/akhlak umat islam, menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dilandasi keimanan, ketaqwaan kepada Allah SWT dalam membentengi
diri dari pengaruh buruk budaya negatif dari bangsa yang sekuler. Terdapat 3 sikap umat Islam terhadap globalisasi antara lain
·
Kelompok
Pro globalisasi.
Mereka adalah orang-orang yang menyambut adanya globalisasi
dengan senang tanpa ada batas dan tanpa sikap
kritis terhadap unsur negatif globalisasi.
·
Kelompok
Kontra globalisasi.
Mereka adalah orang-orang yang berpegang teguh dengan semua
yang berbau klasik dan tradisional dan sangat anti terhadap segala yang baru.
·
Kelompok
Moderat
Adalah orang-orang yang bersikap
terbuka terhadap globalisasi, namun disertai sikap kritis dan kewaspadaan. Kelompok
ini adalah kelompok yang paling dianjurkan karena dapat membantu perkembangan
umat islam. Sikap yang wajib dimiliki
oleh kelompok ini ; terbuka, kritis, bangga dengan identitas dirinya sebagai
umat islam, yakin dan memegang teguh ajaran Allah SWT.
DAMPAK
Globalisasi
membawa dampak sebagai berikut :
1. Di bidang budaya -> kemajuan menuju keseragaman.
Sarana-sarana
pendukung antara lain :
© Media
massa.
© Fasilitas
satelit
© Bahasa
internasional
© Program
teknologi Komputer
Tradisi
budaya pribumi/lokal semakin terkikis dan menimbulkan budaya konsumen/budaya
massa model barat menjadi budaya universal yang menjalar ke seluruh dunia
(sztompka, 2004 : 102 : 103).
2. Perubahan
lifestyle generasi muda Indonesia
© Ditandai
dengan maraknya tren food, fashion, fun yang terkadang tidak sesuai dengan
ajaran islam. Contohnya : KFC, busana mini dan terbuka, dan dunia hiburan yang
semakin meluas.
© Meningkatnya
kasus narkoba, kehamilan tidak direncanakan yang sebagian besar dilakukan oleh
remaja Indonesia.
Adapun
dampak positif dan negatif lainnya yang ditimbulkan yaitu
© Dampak
negatif : Pola Hidup
Konsumtif, sikap individualistic, gaya
hidup kebarat-baratan, dan kesenjangan sosial.
© Dampak positif
: Perubahan tata nilai dan sikap,
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan tingkat kehidupan yang lebih
baik. Contohnya : blog yang digunakan sebagai sarana dakwah secara universal, mudah, & cepat.
UPAYA MENGHADAPI GLOBALISASI
Terdapat dua upaya yang dapat
dilakukan oleh umat Islam antara lain ;
-Membantu
kalangan ekonomi lemah.
Hal itu bisa
dilakukan dengan mengaktifkan lembaga-lembaga sosial misalnya lembaga-lembaga
yang bergerak dalam bidang wakaf. Lembaga tersebut membentuk sekolah,
universitas, Puskesmas, rumah sakit, rumah, kebun, hotel, dan lainnya.
Lembaga-lembaga tersebut telah ikut andil dalam menyebarkan ilmu, dan membantu
sesamanya.
-Menjaga masa depan umat.
Hal itu dengan
membantu persatuan kebudayaan. Kesatuan kebudayaan merupakan penjelmaan yang
terakhir dari kesatuan umat ini setelah terjadinya kekacauan politik dan
ekonomi yang terjadi beberapa abad yang lalu. Tidak diragukan lagi, bahwa
kesatuan kebudayaan ini merupakan bangunan yang paling dasar dalam menghadapi
arus globalisasi. Umat Islam hendaklah bersatu dan meningkatkan iman serta
taqwa kepada Allah SWT agar tidak terbawa oleh dampak negatif globalisasi.
PERSPEKTIF ISLAM TERHADAP GLOBALISASI
Globalisasi
tidak akan berlanjut hingga timbulnya kebudayaan universal yang tunggal. Norma
yang seharusnya menyertai kenyataan globalisasi adalah upaya saling kenal, dan
saling apresiasi antar budaya dan antar bangsa, tanpa ada yang merasa superior
dan memandang inferior pihak lainnya. Perkembangan kebudayaan selalu diiringi
daya preservative dan daya progresif sehingga perkembangan kebudayaan menjadi
suatu evolusi kreatif dalam menghadapi globalisasi sebagai tantangan.
Islam memandang
globalisasi sebagai sebuah tantangan/challenge untuk membangkitkan budaya
islam dengan mengambil hal-hal baik dan positif dari globalisasi seperti sikap
disiplin, kebersihan, tanggung jawab, etos kerja yang tinggi dan lainnya. Namun
islam juga melindungi umatnya dari pengaruh negatif globalisasi dengan ajaran
Allah SWT sebagai respon/jawaban terhadap tantangan/challenge tersebut.
Demikian
Islam yang terbuka pada fenomena globalisasi tetapi tidak menerima sepenuhnya
tanpa adanya sikap kritis dan proses seleksi. Islam akan menerima globalisasi
apabila memberikan kemaslahatan bagi umatnya. Islam memberikan kebebasan bagi
umatnya untuk maju, makanya Rasulullah SAW mengatakan, “antum a’lamu bi umuri dunyakum”, artinya kalian lebih tahu dalam
urusan dunia kalian. Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah memberikan
kebebasan kepada umatnya untuk berkembang dalam urusan duniawi. Pada sisi lain,
Islam akan menolak globalisasi bila tidak selaras dengan nilai-nilai Islam dan
menimbulkan kerusakan bagi umatnya.
Daftar pustaka :
Yani, M. Turhan dkk. 2011. Pendidikan Agama Islam di
Perguruan Tinggi Umum, Surabaya : Unesa University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar